
Peter F Gontha.
Saya masukkan koper saya di kompartemen bagasi, dan kemudian duduk di kursi. Ini akan menjadi penerbangan yang panjang.
“Untunglah saya punya buku bagus untuk dibaca. Dan mungkin saya juga akan tidur sebentar”, pikir saya.
Tepat sebelum lepas landas, sekelompok prajurit masuk pesawat dan memenuhi semua kursi kosong yang mengelilingi kursi saya.
…Saya memutuskan untuk memulai percakapan: “Ke mana kalian akan pergi”? saya bertanya kepada prajurit yang duduk paling dekat dengan saya.
“…Ke Great Lake Air Base, kami akan di sana selama dua minggu untuk latihan khusus; dan kemudian kami ditugaskan ke Irak”, jawabnya !
…Setelah penerbangan sekitar beberapa jam (beberapa jam sebelum tiba di Chicago), sebuah pemberitahuan bahwa makan siang dalam kantong kertas tersedia dengan harga lima dolar ! …dan saya memutuskan membeli makan siang itu untuk membantu melewatkan waktu !
Saat mengambil dompet…, saya mendengar prajurit itu bertanya kepada temannya apakah ia berencana untuk membeli makan siang ?
“Tidak…! sepertinya terlalu mahal untuk makan siang dalam kantong kertas…! Mungkin seharusnya tidak se-harga lima dolar ! …Nanti saja menunggu sampai tiba di Chicago”!
Dan temannya itu sepakat !
Saya melihat prajurit yang lain…, juga tidak ada yang membeli makan siang !
… Lalu saya pergi ke bagian belakang pesawat dan menyerahkan uang lima puluh dolar kepada pramugari ; “…Tolong bawakan makan siang ke semua prajurit itu”, kata saya !
Pramugari itu merangkul saya dengan erat…! Matanya berkaca²! …Ia berterima kasih pada saya !
“…Anak saya adalah seorang prajurit di Irak ! …Saya merasa Anda melakukannya untuk anak saya”! Pramugari itu menjelaskan !
Membawa sepuluh kantong makanan…, Ia menuju ke tempat para prajurit itu duduk !
…Namun ia berhenti di-sebelah tempat duduk saya dan bertanya, “…Mana yang paling Anda suka, –daging sapi atau ayam”?
“Ayam”, jawab saya ! (dalam hati bertanya, apa maksud pramugari itu ?).
…Pramugari itu berbalik dan pergi ke depan pesawat, dan satu menit kemudian kembali dengan sebuah piring makan dari kelas satu ! “…Ini adalah ucapan terima kasih untuk Anda”!
Setelah selesai makan…, saya ke bagian belakang pesawat, untuk kekamar kecil !
…Seorang pria menghentikan saya,
“…Saya melihat apa yang Anda lakukan, saya ingin menjadi bagian dari itu ! …Ini, ambillah”! …Ia menyerahkan dua puluh lima dolar pada saya !
…Segera setelah saya kembali ke tempat duduk, saya melihat Pilot berjalan dari lorong, melihat nomor lorong saat ia berjalan !
Saya berharap ia tidak mencari saya…, Memang ia hanya melihat angka di sisi deretan kursi !
Ketika sampai di nomor kursi saya…, ia berhenti, tersenyum, dan mengulurkan tangannya, serta berkata, “…Saya ingin menjabat tangan Anda”!
…Dengan cepat saya lepas sabuk pengaman, saya berdiri dan meraih tangan Kapten Pilot itu !
…Dengan suara menggelegar ia berkata, “Saya adalah seorang prajurit dan saya adalah seorang pilot militer ! ..Suatu ketika, seseorang membelikan saya makan siang, …Itu adalah tindakan kebaikan yang tidak pernah saya lupakan”!
… Saya merasa malu saat tepuk tangan terdengar dari semua penumpang !
Setelah semua itu …, saya berjalan ke depan pesawat untuk saya meregangkan kaki !
… Seorang pria yang duduk sekitar enam baris di depan saya mengulurkan tangan menjabat tanganku, … Ia menyelipkan dua puluh lima dolar lagi di telapak tanganku !
… Ketika kami mendarat di Chicago, saya mengumpulkan barang² saya dan mulai bersiap keluar dari pesawat !
… Menunggu antrean di lorong pesawat, …Seorang pria menghentikan saya, memasukkan sesuatu ke dalam saku baju saya, berbalik, dan melangkah pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. !
… Dua puluh lima dolar lagi !
…Saat memasuki terminal bandara, … Saya melihat para prajurit tadi berkumpul untuk perjalanan mereka ke markas latihan !
… Saya menghampiri mereka dan menyerahkan tujuh puluh lima dolar itu,
“…Ini untuk bekal kalian beberapa hari mencapai markas, paling tidak bisa untuk sandwich!
… Sepuluh pemuda meninggalkan penerbangan itu dengan merasakan ‘Cinta’ dan rasa ‘hormat’ dari sesama pelancong !
… Saat saya berjalan cepat ke mobil, saya membisikkan do’a agar mereka semua kembali dengan selamat. !
Sambil mengingat bagaimana kebaikan dapat bergerak seperti layaknya bola salju yang ketika mulai ‘meluncur’ maka akan semakin banyak orang yang terlibat untuk sama² melakukan kebaikan.!💕
☘️Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Mungkin dalam kehidupan kita tidak seperti kisah di atas itu ! …
Mungkin kebaikan yang kita lakukan tidak serta-merta bergulir menjadi ‘Bola Salju’, bahkan mungkin bergulir menjadi hantaman ‘buruk’ terhadap diri kita !
… Namun saya mau katakan ! …Jangan tawar hati untuk tetap berbuat baik !
… Saya percaya, Saat-nya pasti tiba …; Bola Salju “kebaikan” itu akan meluncur dengan deras…!
_
☘️Janganlah kita jemu² berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada sdr² dan kawan² kita.
Teruslah Berbuat Baik 👍
Semoga Bermanfaat 🙏