
Tio Pakusadewo bongkar bisnis gelap di penjara-Foto : ist-Net
JAKARTA, VOI News – Negeri ini benar-benar sedang sakit parah digerogoti kanker korupsi. Korupsi, kolusi dan nepotisme ada di mana-mana.
Yang terbaru adalah yang diungkapkan aktor senior Tio Pakusadewo. Bekas napi narkoba itu membongkar bisnis gelap dalam lapas (Lembaga Pemasyarajaran).
Menurutnya, ada Foundation yang menguasai Lapas yang menggaet anak Menteri.
Aktor yang sering memainkan peran antagonis itu mengungkapkan, foundation yang menguasai Lapas tersebut merupakan sebuah badan yang menggagas olah mantan napi dan dia menggaet salah satu anak Menteri.
Menurutnya, foundation itu katanya bertujuan untuk membuat agar napi mempunyai tujuan hidup yang lebih baik. Akan tetapi, semuanya juga tidak berpengaruh.
“Foundation itu bukan di bawah pemerintah dan merupakan swasta yang menguasai beberapa bisnis dalam penjara, mulai dari makanan hingga kegiatan napi dalam penjara,” jelas Tio.
Hal ini diungkapkan Tio dalam video dengan Uya Kuya yang diunggah di akun Uya Kuya TV.
Sempat menjalani masa tahanan sebanyak dua kali akibat penyalahgunaan narkoba, Tio mengungkapkan, terdapat bisnis yang di kelola dengan resmi dalam lapas, mulai dari makanan hingga narkoba.
Tio menjelaskan berbagai program di jalankan oleh salah satu foundation, dengan berbagai program, mulai dari musik hingga pelatihan.
“Gw dilarang menggunakan narkoba di dalam, tapi kita tahu bahwa di dalam sana mereka juga jual narkoba,” terang Tio.
Selain itu, dalam lapas itu juga banyak bisnis lain, mulai dari ngecas handphone hingga jualan handphone pada hari-hari tertentu.
Tio menjelaskan bahwa “Kalau punya uang kita akan jadi raja di dalam sana.”
Bahkan, menurutnya, dulu ada discotuj dalam sebuah kamar. Di mana malam-malam tertentu ada pesta dan yang datang adalah KS atau kepala suku.
“Gua pernah datang sekali namun sayangnya tidak cocok, semua ada bahkan pabriknya ada di dalam, salah satunya sinta atau rokok sintetis,” papar Tio.
Tio juga menjelaskan bahwa seperti vape ganja, pengaturnya ada didalam, meskipun pabriknya berada di luar sana.
“Otaknya di dalam dan pabriknya di luar, ini seperti kartel,” ungkap Tio.
Dikatakannya bahwa semua bisnis gelap tersebut tergantung dari Kepala Lapas (Lapas). Menurutnya, jika Kalapas benar pastinya bawah-bawahnya benar. Tapi, kalau kalapas tidak benar, semuanya pasti tidak benar.
Menurut Tio, tidak mungkin sipir tidak mengetahui kalau ada peredaran narkoba dalam lapas. “Omong kosong jika lapas tidak mengetahuinya.”
Sedangkan yang menjalankan bisnis terebut adalah Napi. “Dan Napi itu tidak ada yang bego, mereka semua cerdas-cerdas semua,” katanya.
Tio juga mengungkapkan bahwa penipuan online yang menyasar TKW ada kelompoknya sendiri itu, ada komunitas.
Menurut Tio bisnis itu yang ngatur tetap di luar, namun yang pelaksanaannya penipuan itu kebanyakan di dalam dan banyak banget. (ben)