
JOGJA- VOI News– Sempat ramai di media sosial kegiatan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengikuti upacara keagamaan di Klenteng. Dahlan dalam video yang tersebar terlihat sedang membawa sebuah patung dewa menaiki altar.
Terlihat Dahlan sangat serius. Di sampingnya, seorang lelaki Tionghoa mengarahkan mantan CEO Jawa Pos tersebut. Media massa pun gempar.
Banyak yang menuding Dahlan Iskan telah murtad. Paling tidak, Dahlan sudah mengikuti upacara agama lain.
Bahkan, adik kandung Dahlan, Zainuddin, juga menduga seperti itu. Zainuddin bahkan meminta Dahlan agar tidak memakai nama bapaknya, ISKAN, di belakang namanya. “Kalau sampeyan tidak tobat, jangan pakai nama bapakku, ISKAN, di belakang namanya,” tulis Zainuddin di grup WA Cowas JP, grup para mentan karyawan Jawa Pos Grup.
Apalagi, saat itu, Dahlan tidak menjawab sama sekali. Dan, beberapa hari lalu, dalam catatan hariannya di Disway, media online miliknya, Dahlan membuat catatan berjudul Ulang Tahun Dewa.

Waktu, Dahlan bersama istrinya, Ny Nafsiah dan rombongan Tionghoa Surabaya datang di acara tersebut. Video Dahlan membawa patung dewa di acara tersebut.
Nah, apakah Dahlan sudah menyalahi aqidah Islam? Menurut KH Lutfi Ahmad, Pimpinan Ponpes Madinatul Ulum, Cangkring, Jenggawah, Jember mengatakan bahwa Dahlan tidak menyalahi aqidah.
“Karena Kong Hu Chu itu bukan agama, tapi budaya,” kata Kiai Lutfi kepada VOI News di sela-sela acara Seminar tentang Serangan Oemoem 1 Maret di Meseum Pak Harto, Kemusuk, Bantul, DIJ.
Menurut Kiai Lutfi, di negara Cina, Khong Hu Chu bukan agama tapi kebudayaan. “Yang menganggap Khong Hu Chu agama kan hanya Indonesia,” katanya. (Ari Radja)