
Ray Sahetapy sakit.
/ Foto: instagram
JAKARTA, VOI News – Rama Sahetapy sempat membagikan kabar mengenai kondisi Ray Sahetapy yang sedang sakit.
Sayangnya, ada banyak pengguna media sosial yang justru memberikan hujatan terhadap Ray Sahetapy.
Hujatan tersebut soal kondisi Ray yang sakit karena karma di masa lalunya yang meninggalkan Dewi Yull dan anak-anak.
Rama pun tak tinggal diam dan meminta pengguna media sosial untuk berhenti menghujat Ray.
Meski begitu, Rama tak memungkiri bahwa perceraian orang tuanya memang memberikan dampak dan trauma yang membekas.
Rasa trauma tersebut bahkan berimbas hingga saat Rama membina rumah tangga.
Rama berujar bahwa dirinya dinilai sang istri Merdianti Octavia sebagai sosok yang apatis ketika menjadi seorang ayah.
“Di situ aku lihat kondisi ayah, kok komen-komennya kayak… aku sebagai anak merasa nggak nyaman hati aku. Banyak juga pertanyaan masuk, tolong dong kasih tahu ada apa. Daripada aku satu-satu, simpang siur nggak jelas, aku posting sekalian,” kata Rama Sahetapy dikutip dari Detikhot pada Minggu (6/8).
“Aku berusaha mohon jangan lagi ada komen-komen tidak baik. Keluarga dari kita yang sempat tersakiti pun sudah memaafkan gitu. Untuk teman-teman yang tidak merasakan, tidak usah ngomong yang tidak baik,” sambungnya.
Rama tak memungkiri bahwa dirinya memang sangat marah ketika Ray meninggalkan Dewi Yull.
Namun, Ray akhirnya berusaha memaafkan sang ayah yang telah meninggalkan trauma mendalam.
“Mengobatinya dengan memaafkan semua, kita ngobrol lagi, sempat tinggal bareng Surya juga waktu itu, yang penting ayah bahagia,” ujar Rama.
Di lain sisi, Dewi Yull memang selalu berpesan kepada anak-anaknya untuk bisa ikhlas memaafkan Ray.
Dewi berusaha meyakinkan anak-anaknya untuk tidak menyimpan dendam kepada Ray.
Pasalnya, Dewi percaya bahwa tak ada ujung yang indah dari menyimpan dendam.
“Aku hanya bilang sama anak-anak itu kalian harus punya ilmu maklum. Memaklumi apa yang terjadi. Ini semua kan perjalanan hidup dari koma yang satu ke koma yang lain dengan berbagai kisahnya,” kata Dewi Yull dalam tayangan Rumpi: No Secret.
“Setelah kita matipun kita akan mempertanggungjawabkan, artinya belum selesai. Tidak akan pernah selesai. Jadi semua dinikmati, dihadapi, dan kalau sudah ada jembatan masa lalu ya diputus tidak usah nengok lagi ke belakang,” tutup Dewi Yull.