
Ilustrasi kelompok teroris KKB Papua.-Palpos.id-Istimewa
PAPUA, VOI News – Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya semakin terjepit. Itu terjadi seusai gabungan TNI-Polri melakukan pengaman di beberapa titik wialayah operasi KKB.
Menurut laporan Satgas Damai Cartenz, pihak KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya telah kehilangan anggota, senjata dan amunisi. Bahkan, TNI-Polri juga menangkap 13 anggota KKB Papua.
Satgas Damai Cartenz telah menyita 13 pucuk senjata api dan 710 amunisi berbagai kaliber dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Enam dari 13 pucuk senjata api itu disita dari KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sementara, empat pucuk dari Kabupaten Jayapura, dua pucuk dari Kabupaten Puncak, dan satu dari Kabupaten Jayapura.
“Penyitaan 13 pucuk senjata api merupakan bentuk keseriusan TNI-Polri,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura dalam keterangannya, Sabtu 6 Mei 2023.
Selain itu, Satgas Damai Cartenz juga menyita 16 magasin dan 136 senjata tajam, alat komunikasi berupa 76 unit ponsel dan 23 handy talky (HT).
Turut disita pula empat unit radio SSB, tujuh buah kamera dan teropong, empat laptop dan empat bendera Bintang Kejora.
“31 orang anggota KKB kita tahan untuk menjalani proses hukum,” kata Kombes Faizal
“Penyidik masih melengkapi data sebelum dilimpahkan ke jaksa untuk diproses hukum lebih lanjut,” sambungnya.
Anggota KKB Papua Kodap V Menyerah
Sementara itu, seorang anggota KKB Papua Kodap V menyerah dan secara sukarela menyerahkan senjatanya kepada prajurit TNI.
Alasannya menyerah mulia, yakni ingin tercipta perdamaian di bumi cenderawasih.
Melansir dari Penerangan Kodam Cenderawasih, anggota KKB Papua berinisial J. A. (35) bersama rekannya secara sukarela menyerahkan Senjata Api (Senpi) jenis Engkel Loop kepada Pos KM 53 Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 725/Woroagi di Kab. Boven Digoel, Papua Selatan, Sabtu, 29 April 2023.!
Hal tersebut diungkapkan Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif 725/Woroagi Letkol Inf Syafruddin Mutasidasi, S.E., dalam keterannya di Kab. Boven Digoel, Papua Selatan, Minggu 30 April 2023.
“Berdasarkan laporan yang diterima, Sabtu sore, Sdr. JA bersama 2 orang rekannya mendatangi Pos KM 53 sambil membawa barang yang terbungkus karung beras, setelah diterima oleh Danpos KM 53 Letda Inf Ld. Abu Bakar, Sdr. (JA) mengaku membawa Senjata jenis Engkeloop dan secara sukarela ingin menyerahkannya kepada Satgas Yonif 725/Woroagi,” kata Syafrudin.
Lebih lanjut Syafrudin menyampaikan, tindakan yang dilakukan oleh JA tanpa paksaan dari Satgas Yonif 725/Woroagi, namun hanya ingin menciptakan kedamaian di wilayah Papua khususnya Papua Selatan.
“Sdr. JA mengaku senjata jenis Engkeloop tersebut merupakan milik Alm. B.M Eks. Pimpinan TPN OPM Kodap V yang dititipkan secara turun temurun kepada keluarganya, namun oleh Sdr. (JA) secara sadar dan sukarela ingin menciptakan kedamaian di Papua yang kemudian diserahkan kepada Satgas Yonif 725/Woroagi,” tutup Syafruddin
Alasannya menyerah mulia, yakni ingin tercipta perdamaian di bumi cenderawasih.
3 TPNPB Wilayah Sorong Selatan Kembali ke NKRI
Tiga anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Batalyon Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai menyerahkan diri untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Senin (13/3/2023).
Penyerahan diri 3 anggota TPNPB ini bertempat di Aula Sembra Polres Sorong Selatan.
Sejumlah atribut seperti bendera bintang kejora, pakaian loreng, busur panah dan parang serta kartu tanda anggota TPNPB diserahkan kepada Bupati Sorong Selatan bersama Kapolres Sorong Selatan dan Dandim 1807/Sorsel oleh Melkianus Nebore selaku Komandan Batalyon TPNPB.
Kapolres Sorong Selatan AKBP Choirudin Wachid mengatakan, tiga anggota TPNPB yang menyerahkan diri ke pangkuan NKRI berasal dari wilayah 3 Domberai Sorong Selatan.
Mereka adalah Melkianus Nabore, berpangkat letkol dan merupakan Komandan Batalyon TPNPB Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai, Yohanes Fonataba, berpangkat letnan tiga selaku wakil komandan, dan Lambetus Esagoi, anggota TPNPB Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai.
Choirudin berharap, kelompok TPNPB yang masih berada di tempat persembunyian agar kembali membangun NKRI di Papua Barat Daya, khususnya di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat.
“Kabupaten Maybrat hingga saat ini dikategorikan wilayah merah dan tidak menutup kemungkinan di Kabupaten Sorong Selatan berdekatan dengan Kabupaten Maybrat itu salah satu tempat pelarian kelompok KKB dan TPNPB di Wilayah Provinisi Papua Barat Daya,” pungkas Choirudin. (jew)